17 TEMPAT WISATA DI KOTA PALEMBANG YANG WAJIB DIKUNJUNGI

Bila anda saat ini tengah berkunjung di kota "empek-empek", tidak ada salahnya juga bila anda mencoba untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang berada di kota Palembang ini. Dan ini ada beberapa alternatif yang saya coba sajikan buat anda yang berwisata di kota Sriwijaya. SELAMAT DATANG... :') 

1. JEMBATAN AMPERA PALEMBANG

2. SUNGAI MUSI PALEMBANG



3. BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG



4. PELATARAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG

5. MASJID AGUNG SULTAN MAHMUD BADARUDDIN PALEMBANG

6. MASJID AGUNG CHENG HO PALEMBANG

7. AL-QURAN RAKSASA DAN TERBESAR DI DUNIA ADA DI PONDOK PESANTREN IGM PALEMBANG

8. PULAU KEMARO PALEMBANG













9. TAMAN WISATA BUKIT SIGUNTANG PALEMBANG

10. TAMAN KAMBANG IWAK PALEMBANG


11. TAMAN WISATA ALAM HUTAN PUNTI KAYU PALEMBANG

12. GELORA SRIWIJAYA PALEMBANG

13. AIR TERJUN LEMATANG INDAH (Pagar Alam) PALEMBANG

14. AMANZI PALEMBANG

15. WISATA DANAU OPI PALEMBANG

16. FANTASY ISLAND PALEMBANG

17. MALL-MALL DI PALEMBANG


ARMADA BAND ~ YA SAMAN

LAGU ASLI PALEMBANG

Lagu asli Palembang ini sangat asyik bila di dengarkan, apalagi sudah di aransment ulang dan dinyanyikan oleh ARMADA BAND...

Tajuk lagu ini berkisah tentang seorang laki-laki yang susah dalam mencari jodohnya...

ARMADA ~ Ya Saman

Nyelek gelumbang perahu bidar di sungi musi
janganlah lupo meli telok abang
cantek rupo penyabar dan baek ati
adek manis brambot panjang di kuncet kepang...

Lika liku banyu batang hari sembilan
mengaler bermuaro ke sungi musi jugo
elok la ku ngai si rupo cindo menawan
muat kakak siang tekenang malem tejago...

Pulau kemaro mela sungi musi ke sungsang
nak ke pusri laju tesasar ke kali doni
badan saro pekeran resah ati teguncang
ngarep ke adek kalu be galak jadi bini...

Ay ya ya ya , ya saman,
pecaknyo mudah tapi saro nian,
ay ya ya ya , ya saman,
nyari bini yang bener bener setolok'an...

Ay ya ay ya , ya saman ,
pecaknyo mudah tapi saro nian,
ay ya ya ya , ya saman,
nyari bini yang bener bener setolok'an...

Ay ya ya ya , ya saman,
ya saman ya saman yaa saman...



ARTINYA

Melihat gelombang perahu bidar di sungai musi
janganlah lupa beli telur merah
cantik wajah penyabar dan baik hati
adik manis berambut panjang diikat kepang...

Lika liku air batang hari sembilan
mengalir bermuara ke sungai musi juga
asyik kulihat si wajah cantik menawan
buat kakak/abang siang terkenang malam terjaga...

Pulau kemarau membelah sungai musi ke sungsang
mau ke pusri terus tersesat ke kalidoni
badan susah pikiran resah hati terguncang
mengharap adik kalau saja mau jadi istri...

Ay ya ya ya, ya saman
sepertinya mudah tapi susah sekali
ay ya ya ya , ya saman,
cari istri yang benar benar pas/klop (cocok)

WARISAN SEJARAH SRIWIJAYA

Busana gadis penari Gending Sriwijaya yang raya dan keemasan menggambarkan kegemilangan dan kekayaan Sriwijaya.

Meskipun Sriwijaya hanya menyisakan sedikit peninggalan arkeologi dan keberadaanya sempat terlupakan dari ingatan masyarakat pendukungnya, penemuan kembali kemaharajaan bahari ini oleh Coedès pada tahun 1920-an telah membangkitkan kesadaran bahwa suatu bentuk persatuan politik raya, berupa kemaharajaan yang terdiri atas persekutuan kerajaan-kerajaan bahari, pernah bangkit, tumbuh, dan berjaya pada masa lalu.

Pada abad ke-14 meskipun pengaruhnya telah memudar, wibawa dan gengsi Sriwijaya masih digunakan sebagai sumber legitimasi politik. Sang Nila Utama yang mengaku sebagai keturunan bangsawan Sriwijaya dari Bintan, bersama para pengikut dan tentaranya yang terdiri dari Orang Laut, telah mendirikan Kerajaan Singapura di Tumasik. Menurut Sejarah Melayu dan catatan sejarah China yang ditulis Wang Ta Yuan, disebutkan bahwa Kerajaan Siam sempat menyerang kerajaan Singapura pada kurun tahun 1330 hingga 1340. Serangan Siam ini berhasil dipukul mundur. Akan tetapi serangan Majapahit pada penghujung abad ke-14 telah meruntuhkan kerajaan ini. Akibatnya rajanya yang terakhir, Parameswara, terpaksa melarikan diri ke Semenanjung Melayu. Parameswara kemudiannya mendirikan Kesultanan Melaka pada tahun 1402. Kesultanan Melayu Melaka akhirnya menggantikan kedudukan Sriwijaya sebagai kuasa politik Melayu utama di kawasan.

Warisan terpenting Sriwijaya mungkin adalah bahasanya. Selama berabad-abad, kekuatan ekononomi dan keperkasaan militernya telah berperan besar atas tersebarluasnya penggunaan Bahasa Melayu Kuno di Nusantara, setidaknya di kawasan pesisir. Bahasa ini menjadi bahasa kerja atau bahasa yang berfungsi sebagai penghubung (lingua franca) yang digunakan di berbagai bandar dan pasar di kawasan Nusantara. Tersebar luasnya Bahasa Melayu Kuno ini mungkin yang telah membuka dan memuluskan jalan bagi Bahasa Melayu sebagai bahasa nasional Malaysia, dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu Indonesia modern. Adapun Bahasa Melayu Kuno masih tetap digunakan sampai pada abad ke-14 M.

Di samping Majapahit, kaum nasionalis Indonesia juga mengagungkan Sriwijaya sebagai sumber kebanggaan dan bukti kejayaan masa lampau Indonesia. Kegemilangan Sriwijaya telah menjadi sumber kebanggaan nasional dan identitas daerah, khususnya bagi penduduk kota PalembangSumatera Selatan. Keluhuran Sriwijaya telah menjadi inspirasi seni budaya, seperti lagu dan tarian tradisional Gending Sriwijaya. Hal yang sama juga berlaku bagi masyarakat selatan Thailand yang menciptakan kembali tarianSevichai yang berdasarkan pada keanggunan seni budaya Sriwijaya.

Di Indonesia, nama Sriwijaya telah digunakan dan diabadikan sebagai nama jalan di berbagai kota, dan nama ini juga digunakan oleh Universitas Sriwijaya yang didirikan tahun 1960 di Palembang. Demikian pula Kodam II Sriwijaya (unit komando militer), PT Pupuk Sriwijaya (Perusahaan Pupuk di Sumatera Selatan), Sriwijaya Post (Surat kabar harian di Palembang), Sriwijaya TVSriwijaya Air (maskapai penerbangan), Stadion Gelora Sriwijaya, dan Sriwijaya Football Club (Klab sepak bola Palembang). Semuanya dinamakan demikian untuk menghormati, memuliakan, dan merayakan kemaharajaan Sriwijaya yang gemilang. Pada tanggal 11 November 2011 digelar upacara pembukaan SEA Games 2011 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang. Upacara pembukaan ini menampilkan tarian kolosal yang bertajuk "Srivijaya the Golden Peninsula" menampilkan tarian tradisional Palembang dan juga replika ukuran sebenarnya perahu Sriwijaya untuk menggambarkan kejayaan kemaharajaan bahari ini.

Sumber: Wikipedia

SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA

SRIWIJAYA

Sriwijaya atau juga disebut (Srivijaya; Jawa, Thai: ศรีวิชัย atau "á¹¢̄rÄ« wichạy") adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan berdasarkan peta membentang dari KambojaThailand Selatan, Semenanjung MalayaSumateraJawa Barat dan kemungkinanJawa Tengah. Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti "bercahaya" atau "gemilang", dan wijaya berarti "kemenangan" atau "kejayaan", maka nama Sriwijaya bermakna "kemenangan yang gilang-gemilang". Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682. Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa peperangan di antaranya tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya.


Setelah jatuh, kerajaan ini terlupakan dan keberadaannya baru diketahui kembali lewat publikasi tahun 1918 dari sejarawanPerancis George CÅ“dès dari École française d'Extrême-Orient.

Catatan Sejarah

Tidak terdapat catatan lebih lanjut mengenai Sriwijaya dalam sejarah Indonesia; masa lalunya yang terlupakan dibentuk kembali oleh sarjana asing. Tidak ada orang Indonesia modern yang mendengar mengenai Sriwijaya sampai tahun 1920-an, ketika sarjana Perancis George CÅ“dès mempublikasikan penemuannya dalam surat kabar berbahasa Belanda dan Indonesia. Coedès menyatakan bahwa referensi Tiongkok terhadap "San-fo-ts'i", sebelumnya dibaca "Sribhoja", dan beberapa prasasti dalam Melayu Kuno merujuk pada kekaisaran yang sama.

Selain berita-berita diatas tersebut, telah ditemukan oleh Balai Arkeologi Palembang sebuah perahu kuno yang diperkirakan ada sejak masa awal atau proto Kerajaan Sriwijaya di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir,Sumatera Selatan. Sayang, kepala perahu kuno itu sudah hilang dan sebagian papan perahu itu digunakan justru buat jembatan. Tercatat ada 17 keping perahu yang terdiri dari bagian lunas, 14 papan perahu yang terdiri dari bagian badan dan bagian buritan untuk menempatkan kemudi. Perahu ini dibuat dengan teknik pasak kayu dan papan ikat yang menggunakan tali ijuk. Cara ini sendiri dikenal dengan sebutan teknik tradisi Asia Tenggara. Selain bangkai perahu, ditemukan juga sejumlah artefak-artefak lain yang berhubungan dengan temuan perahu, seperti tembikar, keramik, dan alat kayu.

Sriwijaya menjadi simbol kebesaran Sumatera awal, dan kerajaan besar Nusantara selain Majapahit di Jawa Timur. Pada abad ke-20, kedua kerajaan tersebut menjadi referensi oleh kaum nasionalis untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan negara sebelum kolonialisme Belanda.

Sriwijaya disebut dengan berbagai macam nama. Orang Tionghoa menyebutnya Shih-li-fo-shih atau San-fo-ts'i atau San Fo Qi. Dalam bahasa Sanskerta dan bahasa Pali, kerajaan Sriwijaya disebut Yavadesh dan Javadeh. Bangsa Arab menyebutnya Zabaj dan Khmer menyebutnya Malayu. Banyaknya nama merupakan alasan lain mengapa Sriwijaya sangat sulit ditemukan. Sementara dari peta Ptolemaeus ditemukan keterangan tentang adanya 3 pulau Sabadeibei yang kemungkinan berkaitan dengan Sriwijaya.

Sekitar tahun 1993, Pierre-Yves Manguin melakukan observasi dan berpendapat bahwa pusat Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Seguntang dan Sabokingking(terletak di provinsi Sumatera Selatan sekarang), tepatnya di sekitar situs Karanganyar yang kini dijadikan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Pendapat ini didasarkan dari foto udara tahun 1984 yang menunjukkan bahwa situs Karanganyar menampilkan bentuk bangunan air, yaitu jaringan kanal, parit, kolam serta pulau buatan yang disusun rapi yang dipastikan situs ini adalah buatan manusia. Bangunan air ini terdiri atas kolam dan dua pulau berbentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang, serta jaringan kanal dengan luas areal meliputi 20 hektare. Di kawasan ini ditemukan banyak peninggalan purbakala yang menunjukkan bahwa kawasan ini pernah menjadi pusat permukiman dan pusat aktifitas manusia. Namun sebelumnya Soekmono berpendapat bahwa pusat Sriwijaya terletak pada kawasan sehiliran Batang Hari, antara Muara Sabak sampai ke Muara Tembesi (di provinsi Jambi sekarang), dengan catatan Malayu tidak di kawasan tersebut, jika Malayu pada kawasan tersebut, ia cendrung kepada pendapat Moens,[13]yang sebelumnya juga telah berpendapat bahwa letak dari pusat kerajaan Sriwijaya berada pada kawasan Candi Muara Takus (provinsi Riau sekarang), dengan asumsi petunjuk arah perjalanan dalam catatan I Tsing, serta hal ini dapat juga dikaitkan dengan berita tentang pembangunan candi yang dipersembahkan oleh raja Sriwijaya (Se li chu la wu ni fu ma tian hwa atau Sri Cudamaniwarmadewa) tahun 1003 kepada kaisar Cina yang dinamakan cheng tien wan shou (Candi Bungsu, salah satu bagian dari candi yang terletak di Muara Takus). Namun yang pasti pada masa penaklukan oleh Rajendra Chola I, berdasarkan prasasti Tanjore, Sriwijaya telah beribukota di Kadaram (Kedah sekarang).

Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Tidak banyak bukti sejarah yang menerangkan kapan berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Bukti tertua datangnya dari berita Cina yaitu pada tahun 682 M terdapat seorang pendeta Tiongkok bernama I-Tsing yang ingin belajar agama Budha di India, singgah terlebih dahulu di Sriwijaya untuk mendalami bahasa Sanskerta selama 6 Bulan. Tercatat juga Kerajaan Sriwijaya pada saat itu dipimpin oleh Dapunta Hyang.

Selain berita dari luar, terdapat juga beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya, diantaranya adalah prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isi dari prasasti terseubt adalah Dapunta Hyang mengadakan ekspansi 8 hari dengan membawa 20.000 tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan menguasai beberapa daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur. Dari kedua bukti tertua di atas bisa disimpulkan Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertamanya adalah Dapunta Hyang.

Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya berada pada abad 9-10 Masehi dimana Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara. Sriwijaya telah melakukan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan bea dan cukai atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya mengumpulkan kekayaannya dari jasa pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, dan India.

Raja-raja Sriwijaya

Dari abad ke-7 sampai ke-13 Masehi, Kerajaan Sriwijaya pernah di pimpin oleh raja-raja di bawah ini, yaitu:
  1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa
  2. Sri IndravarmanChe-li-to-le-pa-mo
  3. Rudra VikramanLieou-t’eng-wei-kong
  4. Maharaja WisnuDharmmatunggadewa 
  5. Dharanindra Sanggramadhananjaya
  6. Samaragrawira
  7. Samaratungga
  8. Balaputradewa
  9. Sri UdayadityavarmanSe-li-hou-ta-hia-li-tan
  10. Hie-tche (Haji)
  11. Sri CudamanivarmadevaSe-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tian-hwa
  12. Sri MaravijayottunggaSe-li-ma-la-pi
  13. Sumatrabhumi
  14. Sangramavijayottungga
  15. Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo
  16. Rajendra II
  17. Rajendra III
  18. Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
  19. Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
  20. Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa
Bukti sejarah kerajaan Sriwijaya

Bukti sejarah nyata tercatat pada prasasti-prasasti yang pernah ditinggalkan, diantaranya:
  1. Prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isinya: Dapunta Hyang mengadakan ekspansi 8 hari dengan membawa 20.000 tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan menguasai beberapa daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur.
  2. Prasasti Talang Tuo (606 S/684M) di sebelah barat Palembang. Isinya tentang pembuatan sebuah Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.
  3. Prasasti Kota Kapur (608 S/686 M) di Bangka.
  4. Prasasti Karang Birahi (608 S/686 M) di Jambi. Keduanya berisi permohonan kepada Dewa untuk keselamatan rakyat dan kerajaan Sriwijaya.
  5. Prasasti Talang Batu (tidak berangka tahun) di Palembang. Isinya kutukan-kutukan terhadap mereka yang melakukan kejahatan dan melanggar perintah raja.
  6. Prasasti Palas di Pasemah, Lampung Selatan. Isinya Lampung Selatan telah diduduki oleh Sriwijaya.
  7. Prasasti Ligor (679 S/775 M) di tanah genting Kra. Isinya Sriwijaya diperintah oleh Darmaseta

Salah satu peninggalan kerajaan Sriwijaya

PASAR MODERN KOTA PALEMBANG

1. LOTTE MART WHO SALE
Jl. R.Sukamto Bl H No. 65 Komp. Palembang Trade Centre Palembang

2. RAMAYANA DEPARTMENT STORE
JL. Letkol Iskandar, Ilir Barat I, Palembang - South Sumatera Komplek Pertokoan Ilir Barat Permai Block D-1/16 - 24, 30134

3. LIPPO PLAZA JAKABARING
Jl. Gubernur Hasan Bastari (Jalan Gubernur Hasan A. Bastari), Palembang, South Sumatra 30257, Indonesia

4. GRAMEDIA KOL. ATMO
Jl. Kolonel Atmo Palembang, Sumatera Selatan

5. PALEMBANG SQUARE
Jl. Angkatan 45 Palembang, Sumatera Selatan Indonesia

6. INTERNATIONAL PLAZA
JL. Jenderal Sudirman No. 147, Palembang 30125

7. PALEMBANG TRADE CENTER
Jl. R Sukamto No. 8 Palembang, Sumatera Selatan

8. PALEMBANG INDAH MALL
Jl. Letnan kolonel Iskandar No.18 Palembang 40115 Indonesia

9. MDP IT SUPER STORE
Jl. Jend Sudirman KM. 4, Simpang Polda Sumsel Palembang 30128

10. DIKA SHOPPING CENTER

11. MEGAHRIA SHOPPING CENTER

12. PALEMBANG SQUARE EXTENSION


13. PARAGON MALL

17. GIANT HYPERMARKET

18. MALL OPI


22. THE PREMIERE CITY CENTER

23. JM SUPERMARKET & DEPARTMENT STORE KENTEN

24. JM SUPERMARKET & DEPARTMENT STORE KM.7

25. GAYA BARU DEPARTMENT STORE

26. THE FAME CITY WALK

27. PALEMBANG CENTER POINT MALL


28. MARATHON DEPARTMENT STORE
29. SUMATERA DEPARTMENT STORE

PETA SATELIT "JEMBATAN AMPERA" PALEMBANG

GAMBAR PETA SATELIT "JEMBATAN AMPERA" PALEMBANG

PASAR TRADISIONAL KOTA PALEMBANG

1. PASAR INDUK JAKABARING
    Jakabaring, 15 Ulu Palembang


2. PASAR KERTAPATI
    Kelurahan Kertapati

3. PASAR YADA
    Kalidoni Palembang

4. PASAR 10 ULU
    Jl. KH. Azhari Palenbang

5. PASAR PLAJU
    Jl. DI Panjaitan Palembang

6. PASAR SEKIP UJUNG
    Jl. Ampibi Sekip ujung Kel.20 ilir D-I

7. PASAR KM. 5
    Jl. Kol. H. Burlian Km 5


8. PASAR SUKARAME
    Jl. Kebun Bunga Kec, Sukarame

9. PASAR ALANG ALANG LEBAR
    Jl. Tembus Terminal Km 12


10. PASAR PAGI LEMABANG
      Jl. Yos Sudarso Palembang

SENI & BUDAYA SUMATERA SELATAN

SENI & BUDAYA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN

KEBUDAYAAN SUMATERA SELATAN Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumu dan gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.

Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.

BERDASARKAN TARIAN

Seni Tari dapat menunjukan ciri khas suatu daerah demikian juga Kota Palembang memiliki berbagai tarian baik trandisional maupun modern yang merupakan hasil kreasi dari seniman local

Tari Gending Sriwijaya 
Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya. Tari Gending Sriwijaya Hampir sama dengan tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang dipakai. Penari Gending Sriwijaya seluruhnya

Tari Tanggai
Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamau yang berkunjung ke daerahnya

Tari Tenun Songket
Tari ini menggambarkan kegiatan remaja putri khususnya dan para ibu rumah tangga di Palembang pada umumya memanfaatkan waktu luang dengan menenun songket

Tari Rodat Cempako
Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan islam. Gerak dasar tari ini diambil dari Negara asalnya Timur Tengah, seperti halnya dengan tari Dana Japin dan Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah

Tari Mejeng Besuko
Tari ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu pertemuan mereka .Mereka bersenda gurau mengajuk hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang diantara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui pertemuan seperti ini

Tari Madik (Nindai)
Masyarakat Palembang mempunyai kebiasaan apabila akan memilih calon, orang tua pria terlebih dahulu dating kerumah seorang wanita dengan maksud melihat dan menilai (madik dan nindai) gadis yang dimaksud. Hal yang dinilai atau ditindai itu, antara lain kepribadiannya serta kehidupan keluarganya sehari-hari. Dengan penindaian itu diharapkan bahwa apabila si gadis dijadikan menantu dia tidak akan mengecewakan dan kehidupan mereka akan berjalan langgeng sesuai dengan harapan pihak keluarga mempelai pria

Dul Muluk
Dul muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatera Selatan biasanya seni Dul Muluk ini dipentaskan pada acara yang bersifat menghibur, seperti pada acara : pernikahan pergelaran tradisional dan panggung hiburan.

SEJARAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

Sumatera Selatan atau pulau Sumatera bagian selatan yang dikenal sebagai provinsi Sumatera Selatan didirikan pada tanggal 12 September 1950 yang awalnya mencakup daerah Jambi, Bengkulu, Lampung, dan kepulauan Bangka Belitung dan keempat wilayah yang terakhir disebutkan kemudian masing-masing menjadi wilayah provinsi tersendiri akan tetapi memiliki akar budaya bahasa dari keluarga yang sama yakni bahasa Austronesia proto bahasa Melayu dengan pembagian daerah bahasa dan logat antara lain seperti Palembang, Ogan, Komering, Musi, Lematang dan masih banyak bahasa lainnya.

Menurut sumber antropologi disebutkan bahwa asal usul manusia Sumatera bagian selatan dapat ditelusuri mulai dari zaman paleolitikum dengan adanya benda-benda zaman paleolitikum pada beberapa wilayah antara lain sekarang dikenal sebagai Kabupaten Lahat, Kabupaten Sarolangun Bangko, Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Tanjung Karang yakni desa Bengamas lereng utara pergunungan Gumai, di dasar (cabang dari Sungai Musi) sungai Saling, sungai Kikim lalu di desa Tiangko Panjang (Gua Tiangko Panjang) dan desa Padang Bidu atau daerah Podok Salabe serta penemuan di Kalianda dan Kedaton dimana dapat ditemui tradisi yang berasal dari acheulean yang bermigrasi melalui sungai Mekong yang merupakan bagian dari bangsa Monk Khmer.

Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.

Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri China.

SEKILAS TENTANG PROVINSI SUMATERA SELATAN

PETA PROVINSI SUMATERA SELATAN


Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri china Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.

Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 13 (tiga belas) Pemerintah Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi Pemerintah Kecamatan dan Desa / Kelurahan. Pemerintahan Kabupaten / Kota tersebut sebagai berikut :
  1. Kab. Ogan Komering Ulu ( Ibukota Baturaja)
  2. Kab. OKU Timur ( Ibukota Martapura)
  3. Kab. OKU Selatan( Ibukota Muara Dua)
  4. Kab. Ogan Komering Ilir ( Ibukota Kayu Agung)
  5. Kab. Muara Enim ( Ibukota Muara Enim)
  6. Kab. Lahat ( Ibukota Lahat)
  7. Kab. Musi Rawas ( Ibukota Lubuk Linggau)
  8. Kab. Musi Banyuasin ( Ibukota Sekayu)
  9. Kab. Banyuasin ( Ibukota Pangkalan Balai)
  10. Kab. Ogan Ilir ( Ibukota Indralaya)
  11. Kab. Empat Lawang (Ibukota Tebing Tinggi)
  12. Kota Palembang ( Ibukota Palembang)
  13. Kota Pagar Alam ( Ibukota Pagar Alam)
  14. Kota Lubuk Linggau ( Ibukota Lubuk Linggau)
  15. Kota Prabumulih ( Ibukota Prabumulih)
  16. Kab. Penukal Abab Lematang Ilir (Ibukota Talang Ubi)
  17. Kab. Musi Rawas Utara (Ibukota Rupit)
Jumlah agama yang menjadi bahasan ini hanya meliputi 5 agama yaitu : Islam, Khatolik, Kristen, Budha dan Hindu. Di tahun 2003 persentase pengikut agama Islam sebesar 95,16 persen, Budha 1,53 persen, Khatolik 1,29 persen, Kristen 1,16 persen dan Hindu 0,86 persen.

Hubungan sosial terutama di dasarkan kepada semangat kebangsaan, walaupun dalam kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh adat istiadat, seperti dalam bercakap-cakap atau cara bicara yang sopan.

Pada umumnya penduduk Sumatera Selatan sangat hormat kepada para tamu dan pengunjung yang berasal dari daerah lain.

Gaya hidup mereka sangat dipengaruhi oleh era modernisasi. Sebagian besar penduduk sangat terbuka dalam perilaku mereka terutama dengan aspek positif serta menyambut baik reformasi dan inovasi terutama yang berkaitan dengan konsep pembangunan.

Jumlah desa di Sumatera Selatan sebanyak 343. Dan Jumlah kecamatan sebanyak 149 buah. Dengan jumlah penduduk sekitar 6,7 juta jiwa (3,29 %)

Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat setiap aparat pemerintahan Sumatera Selatan menegakkan prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih dan bertanggungjawab. Ciri khas dari pemerintah seperti ini adalah efektif, efisien, transparan, partisipatif, responsif dan accountable dengan indikasi terjalin satu sama lain.

WAKIL GUBERNUR SUMATERA SELATAN (PALEMBANG)

Ir. H. Ishak Mekki, MM


Nama Lengkap : Ir. H. Ishak Mekki, MM
Agama : Islam
Tempat Lahir : Perigi, Kayu Agung, Sumatera Selatan
Tanggal Lahir : 1 Maret 1958
Warga Negara : Indonesia

RIWAYAT PEKERJAAN
  • Kasubsi Tehnik Penyehatan & Lingkungan Dinas PU Kab OKI (1991)
  • Kasi Bina Marga Dinas PU Kab OKI (1994-1996)
  • Kepala Dinas PU Kab OKI (1996-2002)
  • Kepala Dinas PU BM Prop.Sumsel (2002-2004)
  • Bupati OKI (2004-2013)
  • Wakil Gubernur Sumsel (2013-sekarang)

RIWAYAT ORGANISASI
  • Ketua KNPI Kabupaten OKI (1995-1999)
  • Ketua MPI KNPI Kabupaten OKI (1999-2003)
  • Bendahara I KNPI Prop Sumsel (1997-2000)
  • Ketua Umum Pengda Sumsel PSASI (Ski Air) (2004-Sekarang)
  • Ketua MPC Partai Demokrat Kab OKI (2006-Sekarang)
  • Ketua Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) (2002)
  • Ketua Dewan Pembina Universitas Islam OKI (2007-Sekarang)
  • Ketua DPD Partai Demokrat Prov. Sumsel (2010-2015)
  • ketua Pengda IPSI Sumsel Tahun (2012-Sekarang)

GUBERNUR SUMATERA SELATAN (PALEMBANG)

ALEX NOERDIN


Nama Lengkap : Alex Noerdin 
Agama : Islam 
Tempat Lahir : Palembang, Sumatera Selatan 
Tanggal Lahir : Sabtu, 9 September 1950 
Zodiac : Virgo 
Hobby : karate-do, judo, menembak, billiyard, renang, catur, bola basket, sepak bola 
Warga Negara : Indonesia

BIOGRAFI

Alex Noerdin adalah politisi Golkar kelahiran Palembang, 9 September 1950, anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan H.M. Noerdin Pandji dan Hj. Siti Fatimah. Ayahnya, Noerdin Pandji adalah seorang pejuang kemerdekaan, tak heran jika darah pejuang mengalir dalam dirinya. Sejak kecil, keluarganya mengutamakan pendidikan, dan Alex sendiri adalah sosok pembelajar. Terbukti, selain lulus dari Univ Trisakti dan Atmajaya, Alex kerap ‘mengejar’ course hingga ke luar negeri. Hal ini diterapkannya pula pada anak-anaknya, yaitu harus menuntut ilmu setinggi mungkin.

Sejak masih di bangku sekolah, Alex memang hobi berorganisasi. Hingga kini, ia masih aktif dalam berbagai macam organisasi, dari yang bersifat kemasyarakatan hingga kepemudaan, olah raga, pengusaha, maupun politik. Untuk organisasi terakhir ini, Alex adalah salah satu kader partai Golkar yang mentereng. Ia mengawali karir politiknya dengan menjadi Juru kampanye dan pengajar karakterdes Golkar Kota Madya Palembang pada tahun 1982, dan kemudian menjadi wakil sekretaris DPD Golkar Kota Madya Palembang pada tahun 1988. Karena loyalitas dan kemampuannya memimpin, ia diangkat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Selatan Periode 2004 – 2013

Alex Noerdin pernah menjabat sebagai Bupati Musi Bayuasin dalam dua periode berturut-turut (2001-2006 dan 2007 – 2012), namun ia mengundurkan diri di tengah periode kedua masa jabatannya, tepatnya pada 14 Juni 2008 untuk mengikuti pencalonan sebagai Gubernur Sumatera Selatan dalam pilkada 2008 – 2013.

Seperti bisa diprediksi, Alex terpilih menjadi Gubernur Sumatera Selatan, dan resmi bertugas sejak 7 November 2008. Di tengah masa jabatannya yang baru berumur 4 tahun, Alex kembali ‘hengkang’. Ia dicalonkan oleh partainya untuk mengikuti Pilkada dalam perebutan kursi Gubernur Jakarta 2012 – 2017. Meski dia gagal dalam pemilihan calon gubernur DKI Jakarta tak membuat karir politik Alex Noerdin tumbang. tetap diharapkan Golkar bisa terpilih kembali menjadi Gubernur Sumatera Selatan pada Pilkada 2013

Selama hidupnya, Alex telah mengoleksi puluhan penghargaan sebagai apresiasi prestasinya baik dalam bidang pemerintahan, sosial, olahraga, maupun kepemudaan dan kemasyarakatan.

PENDIDIKAN
  • Sarjana (S1) Universitas Triksakti (1980)
  • Sarjana (S1) Universitas Atmajaya (1981)
  • International Training Course in Regional Development Planning, United Nations Centre for Regional Development (UNCRD) Nagoya, Japan (1985)
  • Post Graduate Diploma: Integrated Development Management Institute for Housing Studies, Roterdam Netherlands (1987-1988)
  • Program of the United Housing Urbanization, Harvard University, Cambridge (1992)
  • International Training Course in Integrated Urban Policy United Nations Population Fund (UNFP) Kobe, Japan (1996)
KARIR
  • Gubernur Sumatera Selatan 2008
  • Bupati Musi Banyuasin selama 2 periode berturut-turut (2001-2006 dan 2007-2012)
  • Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (1999)
  • Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (1998)
  • Ketua Bappeda Kodya Palembang (1994)
  • Kepala Dinas Pariwisata Kodya Palembang (1990)
  • Kacabdin Pariwisata Kodya Palembang dan Kabupaten Musi Banyuasin (1989)
  • Pj. Kabid fisik Prasarana Bappeda Tk. I Sumatera Selatan (1988)
  • Kasi Perhubungan dan Pariwisata Bappeda Tk. I Sumatera Selatan (1983)
  • Staf bappeda Tk. I Sumatera Selatan (1981)

ORGANISASI
  • Ketua Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas/FKDPM (2006-2009)
  • Ketua DPC Pemuda Panca Marga Kodya Palembang (1981)
  • Ketua DPD Pemuda Panca Marga Propinsi Sumatera Selatan (1987)
  • Wakil Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Panca Marga (1991)
  • Wakil Sekretaris Jenderal DPP Patriot Panca Marga (2002-sekarang), dan Ketua DPD Patriot Panca Marga Propinsi Sumatera Selatan (2007-2012).
  • Aktif di berbagai organisasi cabang olahraga mulai dari karate-do, judo, menembak, billiyard, renang, catur, bola basket, hingga sepak bola
  • Ketua DPD INKAI Sumatera Selatan 91993-1995)
  • Wakil Ketua POSSI (1997-sekarang)
  • Wakil Ketua PB PRSI (2005-sekarang)
  • Ketua Bidang Dana PB PABSI (2006-2011)
  • Ketum Perbakin Sumatera Selatan (2006-2010)
  • Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Sumatera Selatan (2004-2009)
  • Juru Kampanye dan Pengajar Karakterdes Golkar Kodya Palembang (1982)
  • Wakil Sekretaris DPD Golkar Kodya Palembang (1988)

LAMBANG DAERAH SUMATERA SELATAN

SUMATERA SELATAN
(PALEMBANG)
Lambang Sumatera Selatan berbentuk perisai bersudut lima. Di dalamnya terdapat lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, jembatan Ampera, dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumatera Selatan.

Bunga teratai berkelopak lima berarti keberanian dan keadilan berdasarkan Pancasila.

Batang hari sembilan adalah nama lain provinsi Sumatera Selatan yang memiliki sembilan sungai.
Jembatan Ampera merupakan ciri yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan.

Gunung memiliki makna daerah pegunungan yang banyak terdapat di Sumatera Selatan.

Atap khas Sumatera Selatan yang berujung 17 dan 8 garis genting dan 45 buah genting merupakan simbol kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945

PROFIL KOTA PALEMBANG

JEMBATAN AMPERA PALEMBANG

PALEMBANG adalah kota tertua di Indonesia. Palembang dulunya adalah ibu kota dari kerjaan bahari Buddha tersebar se Indonesia dan Asia Tenggara, yaitu Sriwijaya. Bukti bahwa Palembang kota tertua yang telah dihuni paling lama se Indonesia adalah dibuktikan lewat penemuan Prasasti Kedukan Bukit. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Bukit Siguntang, dalam isinya menyatakan telah terjadi pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi. Kota yang dimaksud dalam isi Prasasti Kedukan Bukti itu tidak lain dan bukan adalah Kota Palembang. Jadi, terhitung sejak 682 Masehi sampai dengan sekarang 2014 Masehi, artinya usia Palembang telah mencapai 1332 tahun, di mana usia tersebut jauh lebih tua dari semua kota-kota yang ada di Indonesia.

Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Kota Palembang memiliki luas wilayah 358,55 km² yang dihuni 1,7 juta orang dengan kepadatan penduduk 4.800 per km². Kota ini akan diwacanakan akan menjadi ibukota Indonesia. Diprediksikan pada tahun 2030 mendatang Kota ini akan dihuni 2,5 Juta orang.

Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur").

Jembatan Ampera, ikon Kota Palembang

Saat ini Wali Kota Palembang dijabat oleh H. Romi Herton, SH, MH dan H. Harnojoyo, S.Sos.

Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya, Serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.

Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.

Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan Bali bersama dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada tahun 1343.

Kemudian sekitar tahun 1513, Tomé Pires seorang apoteker Portugis menyebutkan Palembang, telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada kesultanan Demak serta turut serta menyerang Malaka yang waktu itu telah dikuasai oleh Portugis.

Gambar Palembang pada tahun 1659

Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya. Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah Hindia-Belanda. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.

Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".

Palembang baru saja menjadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.

--LETAK GEOGRAFIS--

Secara geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 358,55 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Palembang sendiri dapat dicapai melalui penerbangan dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta (Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air), Batam (Wings Air, Sky Aviation, Citilink), Bandung (Indonesia Airways), Lampung (Merpati), Pangkal Pinang (Sriwijaya Air), Tanjung Pandan (Sky Aviation), Medan (Garuda Indonesia), Kuala Lumpur (Air Asia), Singapore (Silk Air). Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.

JADWAL SHOLAT KOTA PALEMBANG

PALEMBANG & SEKITARNYA

Imsak >>> 04:40 WIB
Subuh >>> 04:50 WIB
Syuruq >>> 06:04 WIB
Dzuhur >>> 12:10 WIB
Ashar >>> 15:16 WIB
Maghrib >>> 18:14 WIB
Isya >>>19:21 WIB

2°59'LS, 104°47'BT

Ketinggian : 10 m
Arah kiblat : 65°27' (U-B)

HUT KOTA PALEMBANG ke 1331 H (Th. 2014)

PALEMBANG "EMAS"


E >> ELOK
M >> MADANI
A >> AMAN
S >> SEJAHTERA



***
GUBERNUR Sumsel, H Alex Noerdin mengatakan bahwa Kota Palembang memang pantas disebut sebagai Kota Metropolitan. Dikarenakan di bawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Palembang Romi Herton dan Harnojoyo yang baru satu tahun, kerjasama yang baik sudah terlihat.

"Kerjasama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota palembang yang bersinergi untuk memajukan dan menjadikan kota palembang menjadi kota metropolitan sudah terlihat. Semoga kerjasama yang baik ini akan ditingkatkan di masa-masa yang akan datang. Kedepan tugas berat menanti. Kedepan kita akan uji apakah Palembang memang pantas menyandang sebagai Ibu Kota Kerajaan Sriwijaya,"ucap Alex pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Palembang dalam rangka Peringatan XLIII Hari Jadi Kota Palembang ke-1331 Tahun 2014 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Palembang, SELASA, (17/6).

Lanjutnya, hari ini, Hari Jadi Kota Palembang ke 1331. Tidak banyak kota di dunia yang berumur lebih dari 1000 tahun. Salah satunya kota Palembang. Tahun 682 Raja Sriwijaya, Dapunta Hyang mendirikan Kerajaan Sriwijaya di Kota Palembang yang kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim terbesar pada saat itu. Jejak langkah Sriwijaya ada dimana-mana.

Kedepan, Palembang akan menghadapi tugas yang sangat berat yang memerlukan konsolidasi, memerlukan dukungan semua pihak, dukungan dari masyarakat. Bulan september ini, Palembang akan menjadi Tuan Rumah MTQ tingkat internasional. 53 negara sudah terdaftar dan bertambah terus.

Kemudian bulan november diadakan Pekan Olahraga Mahasiswa se �"Asia Tenggara di tambah beberapa negara Asia. Monorel pertama akan berada di Palembang, Sumatera Selatan. 2 jembatan Musi juga akan selesai di akhir 2017. Fly over danunderpass, jalan kereta api dan ini semua untuk mengurai kemacetan di kota Palembang. Fly over danunderpass, jalan kereta api.

Sementara itu, Wakil Walikota Palembang, H Harnojoyo yang membacakan sambutan Walikota Palembang mengucapkan selamat Hari Jadi Kota Palembang ke 1331 peringatan 43 tahun 2014 kepada seluruh masyarakat Kota Palembang.

"Sesuai dengan tema Hari Jadi Palembang ke 1331 yaitu dengan semangat Hari jadi kota Palembang ke 1331 Tahun 2014 kita wujudkan Palembang EMAS (Elok, Madani, Aman dan Sejahtera). Pemerintah Kota Palembang telah berupaya melakukan pembangunan infrastruktur serta memperbaiki SDM dalam meningkatkan derajat kehidupan masyarakat Kota Palembang. Hal ini tercermin dari peningkatan APBD Kota Palembang, tahun 2018 nanti APBD Kota Palembang mencapai 5 Triliun,"tutur Harnojoyo.

Harnojoyo juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang telah mendukung pembangunan Palembang karena memiliki visi misi yang sejalan dengan pembangunan Palembang Emas.

“Beberapa program Kota Palembang yang sudah ada dan akan dilanjutkan diantaranya di sektor peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Palembang mendorong tumbuhnya jiwa enterpreneur sebagai upaya menanggulangi pengangguran. Salah satunya pemerintah akan memberikan pinjaman modal tanpa bunga dan anggunan kepada UKM sehingga dapat berkembang menjadi industri kecil yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat”terangnya.

Sementara itu, di sektor pendidikan, pemerintah Kota Palembang juga telah mengeluarkan kartu cerdas. Dengan telah di launching nya kartu cerdas ini selain untuk meningkatkan kualitas pendidikan, juga mensukseskan program wajib belajar sehingga tidak ada lagi masyarakat kecil yang putus sekolah dikarenakan kesulitan biaya.

Juga masih banyak lagi yang telah dilakukan pemerintah kota palembang di berbagai sektor seperti perhubungan, kebersihan lingkungan, pertanian, keagamaan, pembangunan infrastruktur, kesehatan hingga prestasi peningkatan ekonomi yang telah diraih oleh kepemimpinan Romi-Harno yang belum genap satu tahun memimpin Palembang.

Ketua DPRD Kota Palembang, Ahmad Nopran mengatakan rapat paripurna pada hari ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palembang ke 1331 peringatan ke 43 sekaligus puncak Hari Jadi Kota Palembang ke 1331 peringatan ke 43.

Usai acara, Wakil Walikota Palembang, Harnojoyo yang mewakili Walikota Palembang memberikan potongan nasi tumpeng pertama kepada Ketua TP PKK Prov Sumsel, Hj Eliza Alex Noerdin kemudian diberikan kepada Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan potongan nasi tumpeng ketiga diberikan pada anggota DPD RI Asmawati.


Sumber: indopos
notifikasi
close